Medan – BUSER POS. Saatnya Kota Medan dipimpin seorang intelektual peduli anak.
GM FKPPI, Sabtu (28/09) lalu, mengadakan Acara Selamatan Dirgahayu GM FKPPI ke-46 bertempat di Kolam Raya Sisingamangaraja. Tahapan kegiatan dalam acara tersebut berlangsung dengan meriah.
Acara ini di laksanakan Pengurus GM FKPPI PC 00201 Medan di bawah pimpinan Ketua Dede Hadade Lubis.
Baca juga :
Edy Rahmayadi : Tak Ada Cerita Dinasti di Sumut
Hadir dalam acara ini, Ketua GM FKPPI Sumut, Ir. H. Erey S. S, Sekretaris GM FKPPI Kota Medan Iwan Bandung dan Bendahara Chairil Anwar serta Pengurus Rayon 21 kecamatan se-Kota Medan.
Terlihat hadir Pengurus GM FKPPI kabupaten diantaranya Ketua GM FKPPI Kabupaten Deli Serdang, Ekada Tarigan. Ketua GM FKPPI Kabupaten Asahan Zahar Ginting dan Ketua GM FKPPI Kabupaten Toba Drs.Jhony SH.
Acara ini semakin meriah dengan hadirnya Calon Walikota Medan, Prof. Ridha Dharmajaya, dan Calon Wakil Walikota Medan Abdul Rani.
Prof. Ridha Dharmajaya yang juga kader dan anggota GM FKPPI di daulat memberikan kata sambutan. Dalam iesempatan tersebut, Prof Ridha bercerita tentang kakeknya adalah seorang pejuang kemerdekaan.
“Kakek saya berperang di perbatasan Aceh. Beliau melihat teman seperjuangannya ditangkap dan ditembak mati oleh Belanda. Anak dari temannya itu di besarkan kakek Saya yang jadi paman Saya,” terang Prof Ridha.
Menurutnya saat ini Indonesia sedang tidak baik baik saja. Ia yang seorang Professor Syaraf di USU dan akan pensiun 28 tahun lagi. Tetapi memilih melepas semua fasilitas yang di berikan negara termasuk jatah pergi ke keluar negeri berhenti.
“Kenapa saya memilih itu, saya ingin memperjuangkan anak kita yang kurang dalam hal pendidikan,” papar Ridha.
Prof Ridha : Saatnya Medan Dipimpin Kaum Intelektual
Lanjut Prof Ridha, pilkada bukan hanya tentang jadi walikota. Tetapi bicara tentang semua. Seharusnya masyarakat jangan tergoda dengan uang yang dibagikan.
” Karena saat sudah menang nantinya pasti mereka berpikir bagaimana cara dengan cepat mengembalikan modalnya. Tanpa memikirkan nasib rakyat,” tegasnya.
” Saya pesan saat pulang ke rumah eluskan kepala anak kita. Bisikkan kali ini bapakmu berjuang untuk memberi masa depan terbaik untukmu, ” katanya.
Lanjut Dokter Syaraf ini, karena kalau menerima 100 – 200 ribu, maka penderitaan yang akan di terima. Kalau salah pilih, selesailah. Medan akan menjadi kota tanpa kemajuan.
” Hari ini Saya katakan. Mulai nampak ketidakadilan yang saya dapatkan. Gelar Professor saya di hilangkan di kertas suara, ” jelas Ridha.
Prof. Ridha menjelaskan kepada yang hadir langkah-langkah strategis untuk memenangkannya menjadi Walikota Medan. Pertama, mulailah bicara ke 10 orang tanyakan ” Tahu tidak tentang pemilihan walikota. Kedua katakan ” untuk Medan yang lebih baik, kita pilih seorang Guru, Dosen dan Intelektual”.
Baca juga : http://urainews.com
” Selanjutnya tanyakan dan tegaskan. Sudah punya calon walikota belum ? Aku ketemu Prof. Ridha yang begitu peduli kepada pendidikan anak-anak. Sudah waktunya Kota Medan di pimpin orang yang memiliki Intelektualitas Tinggi. Seorang guru dan peduli anak,’ tegas Prof. Ridho Dharmajaya.