“Potensi gangguan keamanan seperti unjuk rasa yang berujung anarkis harus di antisipasi dengan matang. Untuk itu, simulasi ini menampilkan tiga skenario pengamanan yang melibatkan pengamanan di TPS. Kemudian pengawalan kotak suara dari TPS ke PPK, dan penanganan unjuk rasa di Kantor PPK dan KPU” terang Kapolres.
Simulasi Pengamanan Oleh Personil Polres Tapteng, TNI, Dishub dan Satpol PP
Setelah apel selesai, di lanjutkan dengan simulasi pengamanan kota dengan melakukan berbagai situasi darurat yang mungkin terjadi. Simulasi di peragakan oleh personil Polres Tapteng yang bekerja sama dengan TNI, Dinas Perhibungan, dan Satpol PP.
Simulasi ini bertujuan untuk memastikan kesiapan seluruh personil dalam menghadapi potensi gangguan keamanan. Kapolres mengingatkan seluruh peserta untuk serius mengikuti simulasi ini, agar memiliki kesamaan persepsi dan taktik dalam menghadapi setiap situasi di lapangan.
“Kesiapan kita menjadi kunci terwujudnya pemilu damai di wilayah Tapanuli Tengah,” tegasnya.
Baca juga : http://urainews.com
Polres Tapteng bersama dengan seluruh elemen terkait berkomitmen penuh untuk mengawal Pilkada 2024 dengan aman, damai, dan tertib. Dengan simulasi ini, di harapkan setiap tahapan Pilkada di Kabupaten Tapanuli Tengah dapat berjalan sesuai peraturan perundang-undangan, serta menjaga stabilitas keamanan daerah.